Harga biji kering kopi pada Juli
2015 tembus angka Rp 21.300/kg di tingkat pengepul. Sedangkan di tingkat
pengekspor nilainya mencapai Rp22.800/kg. Pada bulan sebelumnya harga biji kopi
kering masih di angka Rp 20.000 hingga Rp21.000/kg. Data tersebut disampaikan
oleh republika pada 26 Juli 2015 lalu.
Menurut pemberitaan Republika ekspor biji kopi
robusta asal Lampung mencapai 21.890 ton atau senilai 37 juta dolar Amerika Serikat. Angka
ini cenderung naik dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah tersebut masih berpeluang naik
sebab masih ada daerah-daerah di Lampung yang hingga kini masih dalam masa
panen.
Dinas Perdagangan Provinsi Lampung
merilis bahwa ekspor biji kopi robusta diekspor ke Aljazair, Armenia, Belgia,
Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman, Yunani, Hong Kong, India,
Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swiss, Inggris,
Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.
Perlu diketahui bahwa volume
rata-rata panen kopi robusta di Lampung mencapai 1,2 ton/ha. Selama ini Lampung dikenal sebagai pemasok kopi robusta terbesar di Indonesia dengan produksi
rata-rata 100.000 ton sampai 131.000 ton per tahun. Sedangkan luas areal perkebunan kopi di Lampung
mencapai 173.670 hektare.
Kopi Temanggung
Selain di Lampung, kenaikan harga kopi juga terjadi di Temanggung. Menurut pemberitaan Berita satu Minggu 28 Juni 2015, pada awal panen pertengahan April 2015, harga kopi gelondong merah baru mencapai Rp 5.800 per kilogram. Harga itu naik menjadi Rp 6.700 dan pada akhir Juni menembus Rp 7.000 per kilogram.
Perlu diketahui bahwa harga Rp 7.000 per kilogram tersebut merupakan harga kopi merah gelondongan basah. Sedangkan harga kopi hijau gelondongan hanya mencapai Rp 4.000 per kilogram.
Sekadar info Temanggung merupakan salah satu penghasil kopi robusta dan arabika terbesar di Jawa Tengah. Kopi dari daerah ini termasuk jenis kopi terbaik di Jawa.
Kira-kira Harga Biji Kopi bisa mengalami naik-turun gak sih? Mau jualan takut salah harga.
ReplyDelete