Bagaimana cara budidaya kopi
Robusta supaya hasil melimpah? Pertanyaan inilah yang selalu membayang di benak
kita. Seperti kita tahu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi kopi
yakni bibit yang unggul, pemupukan yang tepat, dan perawatan. Bahkan kita
terkadang berpikir memberikan pupuk yang banyak sama dengan hasil yang
melimpah. Benarkah seperti itu? Ternyata ada faktor lain yang terkadang luput
dari perhatian, yakni masalah pengairan atau irigasi dalam budidaya kopi.
Pengairan yang tepat pada kopi
Robusta ini ternyata sangat diperhatikan oleh petani kopi Vietnam. Dari data
yang dipaparkan FAO, para petani Vietnam telah mengadopsi banyak strategi
sukses untuk memaksimalkan produksi kopi Robusta di negaranya. Salah satunya adalah
pengairan di musim kemarau, untuk memaksimalkan pembentukan bunga dan
menginduksi pembungaan dan kemudian membentuk buah. Menurut data FAO jumlah
bunga ternyata bergantung pada volume dan jumlah air yang diterapkan selama musim
kemarau. Perlu diketahui bahwa musim kemarau di Vietnam berlangsung dari bulan
Januari sampai April. Sedangkan di Indonesia berlangsung dari bulan Mei hingga
September.
Industri kopi Robusta telah
menganut sistem produksi yang sangat intensif, yang menjadi salah satu kunci kesuksesan
mereka. Strategi pengairan itu nampak teori belaka, dan mungkin biasa-biasa
saja, tetapi Vietnam adalah salah satu dari sedikit negara yang secara sistematis
mengairi kopi Robusta mereka. Penggunaan irigasi dengan dipadukan penggunaan
tingkat tinggi pupuk kimia, telah menciptakan hasil kelas dunia kopi . Oleh
karena itu banyak Petani Vietnam benar-benar mencapai lebih dari 3,5 ton/ha . Sementara
petani kopi Robusta Indonesia yang jarang menerapkan irigasi tingkat produksi
jauh lebih rendah, rata-rata per ha 0,5 ton/ha. Sementara Laos 0,4 ton/ha dan Thailand
0,8 ton/ha, demikian menurut laporan FAO pada 2006 lalu.
Sebenarnya curah hujan yang
seimbang mendorong pertumbuhan buah, namun realita yang terjadi kopi berbunga
pada saat musim kemarau. Dan kecenderungan kita melewatkan begitu saja
saat-saat penting ini. Pada saat musim kemarau inilah justru petani Vietnam
melakukan pengairan meningkatkan buah.
Model Irigasi Perkebunan Kopi Robusta di Vietnam
Lalu, bagaimana petani Vietnam
mengairi kebun kopi mereka? Irigasi dilakukan setelah dilakukan pemangkasan dan
penggunaan pupuk. Dalam pengairan ini petani Vietnam menggunakan sistem
mikro-basin. Dalam 1 hektare lahan petani Vietnam menanam 1100 pohon dengan jarak
tanam 3,0 m x 3,0 m. Cekungan irigasi dibangun di sekitar setiap pohon dengan ukuran
2,6 m x 2,6 m x 0,2 m.
Para petani kopi di Vietnam menggunakan
pompa dan selang untuk mengairi tanaman kopi dengan ukuran 900 liter per pohon.
Irigasi tersebut dilakukan terus menerus selama 20 sampai 25 hari.
Menurut FAO, variabilitas dalam
kebutuhan air untuk kopi terkait dengan kuncup, perkembangan, dan pertumbuhan
buah. Setelah terjadi kuncup bunga, bunga kopi tumbuh selama beberapa bulan dengan
panjang rata-rata mencapai 4-6 mm. Selama 7-8 hari pertama setelah stimulus ini,
kadar air di kuncup bunga meningkat pesat, dan mereka tumbuh panjang tiga
sampai empat kali lipat.
Dengan strategi pengairan inilah
para petani Vietnam dapat menghasilkan panen kopi robusta yang melimpah.
Strategi ini patut dicoba.
Halo Bossku ^^
ReplyDeleteSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^